Twitter Facebook Feed

Konsep Dasar Infeksi Saluran Kemih (ISK) Lengkap



1.      Pengertian dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih ISK (ISK)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu kondisi dimana sistem kemih meradang akibat infeksi kuman. Infeksi tersebut umumnya dimulai dari infeksi dibagian muara kencing dan uretra (Uretritis) tetapi jika tidak ditanggulangi dengan baik maka infeksi akan menjalar hingga kandung kemih (Sistitis), Ureter (Ureteritis) bahkan hingga mengenai ginjal (Pielonefritis) (Suciadi, 2010:34).
Menurut Tessy Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih (Tessy, 2001).
Susalit mengatakan bahwa Infeksi Saluran Kemih adalah berkembangbiaknya mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganismelain (Susalit, 1998:264).
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK menurut Sudoyo (2006:564) adalah :
a.       Escherichia Coli:90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b.      Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c.       Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Faktor pencetus ISK pada usia lanjut menurut Tessy (2001) adalah:
1)   Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
2)   Mobilitas menurun
3)   Nutrisi yang sering kurang baik
4)   Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
5)   Adanya hambatan pada aliran urin
6)   Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
2.      Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Tanda dan gejala Infeksi Saluran kemih (ISK) adalah :
a.       Rasa perih saat berkemih
b.      Anyang-anyangan
c.       Nyeri perut bagian tengah dan bawah
d.      Air kencing berwarna keruh dan ada darah
e.       Nyeri pinggang
f.       Demam hingga menggigil
g.      Mual dan muntah-muntah
(Suciadi, 2010:60).
Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah  menurut Smeltzer(2008) yaitu :
1)      Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2)      Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
3)      Hematuria
4)     Nyeri punggung dapat terjadi
Tanda dan gejala ISK bagian atas menurut Smeltzer (2008) yaitu :
a)      Demam dan menggigil
b)      Nyeri panggul dan pinggang
c)      Nyeri ketika berkemih
d)     Malaise dan pusing
e)      Mual dan muntah
3.      Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah :
a.       Biasakan diri minum air putih yang cukup setiap harinya, yaitu 8 gelas dalam sehari
b.      Hindari kebiasaan menahan kencing
c.       Bagi kaum wanita, hindari kebiasaan mencuci kemaluan dengan berbagai produk kosmetik yang tidak jelas atau cebok dengan air toilet yang diragukan kebersihannya
d.      Biasakan cebok dengan arah dari depan (kemaluan) kebelakang (bokong)
e.       Biasakan berhubungan seksual dengan cara yang sehat, sebaiknya kaum wanita membiasakan diri buang air kecil setelah berhubungan seksual
f.       Jagalah kebersihan daerah kelamin
g.      Gantilah pembalut secara rutin saat sedang menstruasi
h.      Gantilah popok secara rutin
i.        Kenakan celana dalam dari bahan yang nyaman dan tidak terlalu ketat
j.        Periksa air seni secara teratur saat sedang hamil
k.      Tuntaskan pengobatan jika memiliki penyakit prostat atau batu saluran kemih
(Suciadi, 2010:65).
                       
Referensi :

Perawat (2017). Askep Sistem Perkemihan. https://perawatkitasatu.blogspot.com. perawat
Suciadi (2014). Sistem Perkemihan. Pelita Jaya, Jakarta.
Sudoyo, Aru W. ( 2016 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing, Jakarta.
Smeltzer (2016). Infeksi Saluran Kemih. . http://medichospital.com/UTI
Susalit (1998). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Tessy (2017). Konsep ISK. . http://tessy.wordpress.com







1.      Pengertian dan Penyebab Infeksi Saluran Kemih ISK (ISK)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu kondisi dimana sistem kemih meradang akibat infeksi kuman. Infeksi tersebut umumnya dimulai dari infeksi dibagian muara kencing dan uretra (Uretritis) tetapi jika tidak ditanggulangi dengan baik maka infeksi akan menjalar hingga kandung kemih (Sistitis), Ureter (Ureteritis) bahkan hingga mengenai ginjal (Pielonefritis) (Suciadi, 2010:34).
Menurut Tessy Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih (Tessy, 2001).
Susalit mengatakan bahwa Infeksi Saluran Kemih adalah berkembangbiaknya mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganismelain (Susalit, 1998:264).
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK menurut Sudoyo (2006:564) adalah :
a.       Escherichia Coli:90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b.      Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c.       Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Faktor pencetus ISK pada usia lanjut menurut Tessy (2001) adalah:
1)   Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
2)   Mobilitas menurun
3)   Nutrisi yang sering kurang baik
4)   Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
5)   Adanya hambatan pada aliran urin
6)   Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
2.      Tanda dan Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Tanda dan gejala Infeksi Saluran kemih (ISK) adalah :
a.       Rasa perih saat berkemih
b.      Anyang-anyangan
c.       Nyeri perut bagian tengah dan bawah
d.      Air kencing berwarna keruh dan ada darah
e.       Nyeri pinggang
f.       Demam hingga menggigil
g.      Mual dan muntah-muntah
(Suciadi, 2010:60).
Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah  menurut Smeltzer(2008) yaitu :
1)      Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2)      Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
3)      Hematuria
4)     Nyeri punggung dapat terjadi
Tanda dan gejala ISK bagian atas menurut Smeltzer (2008) yaitu :
a)      Demam dan menggigil
b)      Nyeri panggul dan pinggang
c)      Nyeri ketika berkemih
d)     Malaise dan pusing
e)      Mual dan muntah
3.      Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah :
a.       Biasakan diri minum air putih yang cukup setiap harinya, yaitu 8 gelas dalam sehari
b.      Hindari kebiasaan menahan kencing
c.       Bagi kaum wanita, hindari kebiasaan mencuci kemaluan dengan berbagai produk kosmetik yang tidak jelas atau cebok dengan air toilet yang diragukan kebersihannya
d.      Biasakan cebok dengan arah dari depan (kemaluan) kebelakang (bokong)
e.       Biasakan berhubungan seksual dengan cara yang sehat, sebaiknya kaum wanita membiasakan diri buang air kecil setelah berhubungan seksual
f.       Jagalah kebersihan daerah kelamin
g.      Gantilah pembalut secara rutin saat sedang menstruasi
h.      Gantilah popok secara rutin
i.        Kenakan celana dalam dari bahan yang nyaman dan tidak terlalu ketat
j.        Periksa air seni secara teratur saat sedang hamil
k.      Tuntaskan pengobatan jika memiliki penyakit prostat atau batu saluran kemih
(Suciadi, 2010:65).
                       
Referensi :

Perawat (2017). Askep Sistem Perkemihan. https://perawatkitasatu.blogspot.com. perawat
Suciadi (2014). Sistem Perkemihan. Pelita Jaya, Jakarta.
Sudoyo, Aru W. ( 2016 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing, Jakarta.
Smeltzer (2016). Infeksi Saluran Kemih. . http://medichospital.com/UTI
Susalit (1998). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Tessy (2017). Konsep ISK. . http://tessy.wordpress.com



Konsep Dasar Infertilitas Lengkap


Konsep Dasar Infertilitas Lengkap, Infertilitas
infertiliting


1.   Definisi Infertilitas
Infertilitas atau kemandulan adalah gangguan kesuburan dimana tidak terjadi kehamilan setelah senggama teratur tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun. (Widian, 2008: 38)
Infertilitas adalah sepasang suami istri telah bersenggama secara teratur 2-3 x/ minggu, tanpa memakai metode pencegahan, belum mengalami kehamilan selama satu tahun. (arif mansjoer,2000:135)
Infertilitas adalah wanita yang tidak bisa hamil setelah melakukan hubungan seksual beberapa kali dalam sebulan selama satu tahun tanpa menggunakan cara-cara KB.(Faizah, 2000 :330)

2.   Penyebab infertilitas
Infertilitas dapat disebabkan oleh :
a.       Gangguan pada hubungan seksual
b.      Jumlah sperma dan transportasinya yang abnormal
c.       Gangguan ovulasi dan hormonal yang lain, termasuk gangguan pada tingkat reseptor hormone reproduksi.
d.      Kelainan tepat implantasi (endometrium) dan uterus
e.       Kelainan jalur tranportasi (tuba fallopi)
f.       Gangguan Peritonium
g.      Gangguan imunologik  (Yani widyastuti,2009 :32)
Adapun penyebab lain infertilitas :
1)   Kemandulan pada pria meliputi :
a.    Jumlah sperma kurang, atau sperma tidak kuat berenang untuk mencapai saluran telur.
b.   Pria menderita infeksi virus kelenjer getah bening bawah tulang rahang yang berakibat merusak buah pelir. Bila terjadi pria tersebut bisa mengalami ejakulasi, tetapi cairan yang keluar tidak mengandung sperma.
c.    Sperma tidak bisa keluar dari penis karena terdapat jaringan parut bekas ulkus pada saluran sperma yang bisa disebabkan oleh PMS (Penyakit Menular Seksual) baik dimasa lalu atau saat ini.
d.   Pria mempunyai gangguan dalam berhubungan seksual karena tidak bisa ereksi, ereksi kurang lama, terlalu cepat ejakulasi.
e.    Menderita penyakit menahun, seperti diabetes, tuberklosis, dan malaria yang bisa menganggu kesuburan pria.
2)   Kemandulan pada wanita meliputi :
a.    Wanita menderita jaringan parut pada saluran telur atau rahim
b.   Wanita tidak bisa menghasilkan sel telur
c.    Terdapat jaringan tumbuh dirahim (fibroid)
d.   Penyakit menahun seperti diabetes, TB, dan malaria bisa mengganggu kesuburan (Faizah, 2000:330)

3)   Jenis-jenis Infertilitas
Ada 2 jenis infertilitas meliputi :
a.   Infertilitas primer yaitu jika istri belum berhasil hamil walaupun bersenggama secara teratur dan dihadapkan pada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
b.   Infertilitas sekunder yaitu jika istri pernah hamil akan tetapi tidak berhasil hamil lagi walaupun bersenggama teratur dan dihadapakn kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.

4)   Pencegahan infertilitas
a.   Hentikan kebiasaan merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau minum-minuman beralkohol.
b.   Mengurangi mengkonsumsi minuman berkafein, karena dapat mengganggu kesuburan.
c.   Jaga keseimbangan berat badan, jangan terlalu gemuk dan  jangan terlalu kurus.
d.   Jangan stress berlebihan.
e.   Periode bulanan tidak teratur, segerahlah konsultasikan dengan dokter ahli.
f.    Jika merasa ada yang tidak beres dengan tubuh, atau bagian vital langsung periksakan ke dokter.

Daftar Pustaka :
Arief, Mansjoer, (2000). Kapita Selekta Kedokteran. EGC. Jakarta
Faizah (2008). Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan. Esentia Medica. Yogyakarta
Widian (2008). Kehamilan. Sendika. Jakarta
Widyastuti, Yani, Dkk, (2009). Kesehtan Reproduksi. Fitramaya. Yogyakarta




Konsep Dasar Infertilitas Lengkap, Infertilitas
infertiliting


1.   Definisi Infertilitas
Infertilitas atau kemandulan adalah gangguan kesuburan dimana tidak terjadi kehamilan setelah senggama teratur tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun. (Widian, 2008: 38)
Infertilitas adalah sepasang suami istri telah bersenggama secara teratur 2-3 x/ minggu, tanpa memakai metode pencegahan, belum mengalami kehamilan selama satu tahun. (arif mansjoer,2000:135)
Infertilitas adalah wanita yang tidak bisa hamil setelah melakukan hubungan seksual beberapa kali dalam sebulan selama satu tahun tanpa menggunakan cara-cara KB.(Faizah, 2000 :330)

2.   Penyebab infertilitas
Infertilitas dapat disebabkan oleh :
a.       Gangguan pada hubungan seksual
b.      Jumlah sperma dan transportasinya yang abnormal
c.       Gangguan ovulasi dan hormonal yang lain, termasuk gangguan pada tingkat reseptor hormone reproduksi.
d.      Kelainan tepat implantasi (endometrium) dan uterus
e.       Kelainan jalur tranportasi (tuba fallopi)
f.       Gangguan Peritonium
g.      Gangguan imunologik  (Yani widyastuti,2009 :32)
Adapun penyebab lain infertilitas :
1)   Kemandulan pada pria meliputi :
a.    Jumlah sperma kurang, atau sperma tidak kuat berenang untuk mencapai saluran telur.
b.   Pria menderita infeksi virus kelenjer getah bening bawah tulang rahang yang berakibat merusak buah pelir. Bila terjadi pria tersebut bisa mengalami ejakulasi, tetapi cairan yang keluar tidak mengandung sperma.
c.    Sperma tidak bisa keluar dari penis karena terdapat jaringan parut bekas ulkus pada saluran sperma yang bisa disebabkan oleh PMS (Penyakit Menular Seksual) baik dimasa lalu atau saat ini.
d.   Pria mempunyai gangguan dalam berhubungan seksual karena tidak bisa ereksi, ereksi kurang lama, terlalu cepat ejakulasi.
e.    Menderita penyakit menahun, seperti diabetes, tuberklosis, dan malaria yang bisa menganggu kesuburan pria.
2)   Kemandulan pada wanita meliputi :
a.    Wanita menderita jaringan parut pada saluran telur atau rahim
b.   Wanita tidak bisa menghasilkan sel telur
c.    Terdapat jaringan tumbuh dirahim (fibroid)
d.   Penyakit menahun seperti diabetes, TB, dan malaria bisa mengganggu kesuburan (Faizah, 2000:330)

3)   Jenis-jenis Infertilitas
Ada 2 jenis infertilitas meliputi :
a.   Infertilitas primer yaitu jika istri belum berhasil hamil walaupun bersenggama secara teratur dan dihadapkan pada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
b.   Infertilitas sekunder yaitu jika istri pernah hamil akan tetapi tidak berhasil hamil lagi walaupun bersenggama teratur dan dihadapakn kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.

4)   Pencegahan infertilitas
a.   Hentikan kebiasaan merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau minum-minuman beralkohol.
b.   Mengurangi mengkonsumsi minuman berkafein, karena dapat mengganggu kesuburan.
c.   Jaga keseimbangan berat badan, jangan terlalu gemuk dan  jangan terlalu kurus.
d.   Jangan stress berlebihan.
e.   Periode bulanan tidak teratur, segerahlah konsultasikan dengan dokter ahli.
f.    Jika merasa ada yang tidak beres dengan tubuh, atau bagian vital langsung periksakan ke dokter.

Daftar Pustaka :
Arief, Mansjoer, (2000). Kapita Selekta Kedokteran. EGC. Jakarta
Faizah (2008). Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan. Esentia Medica. Yogyakarta
Widian (2008). Kehamilan. Sendika. Jakarta
Widyastuti, Yani, Dkk, (2009). Kesehtan Reproduksi. Fitramaya. Yogyakarta